Jumat, 18 Februari 2011

AMPYANG MAULID LORAM

Ampyang Maulid terdiri dari dua kata yaitu "Ampyang" dan "Maulid". Menurut sesepuh Desa Loram Kulon "Ampyang" adalah jenis krupuk yang terbuat dari tepung, berbentuk bulat dengan warna yang beraneka macam.
Oleh masyarakat Desa Loram Kulon pada waktu itu krupuk tersebut dijadikan sebagai hiasan sebuah tempat makanan berbentuk persegi empat, terbuat dari bambu, kayu dengan bentuk tempat Ibadah agama Islam seperti miniatur Masjid, Musholla, Rumah adat dan lainnya yang bagian pojoknya diberi hiasan spesifik bunga "Jambul" yaitu bambu yang diserut hingga mlungker-mlungker (melingkar-lingkar) kemudian diberi berbagai macam warna.
Didalamnya berisi Nasi dan Lauk pauk yang kemudian diusung ke Masjid Wali At Taqwa Loram Kulon setiap tanggal 12 Robi'ul Awwal untuk memperoleh berkah.
Sedangkan kata "Maulid" adalah berasal dari bahasa Arab Walada menjadi bentuk masdar Maulidan yang artinya kelahiran. Jadi kata Ampyang bila dirangkai kata Maulid sehingga menjadi Ampyang Maulid mempunyai arti makanan yang ditata sedemikian rupa dalam suatu wadah yang unik, yang diusung oleh Masyarakat pada perayaan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di Masjid Wali Loram Kulon.
Dari uraian tersebut, maka secara karakteristik Ampyang Maulid dapat diartikan sebagai perayaan yang bernuansa da'wah Islamiyah yang dilaksanakan oleh Masyarakat Desa Loram Kulon dalam rangka memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di Masjid Wali Loram Kulon.

Untuk foto-foto Ampyang Maulid bisa dilihat pada KOLEKSI FOTO AMPYANG di sini.

From: Ansor Loram Kulon

Minggu, 06 Februari 2011

Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam 1432 H/2011 M

Memperingati kelahiran maupun kematian seorang tokoh yang telah berjasa bagi suatu kelompok atau masyarakat merupakan suatu penghormatan bagi tokoh tersebut. Semisal perayaan kelahiran Yesus bagi umat Kristiani, dimana Yesus telah berjasa menunjukkan mereka ke jalan yang benar (walaupun memang terjadi perselisihan apakah Yesus memang lahir pada tanggal 25 Desember). Bahkan kematian para tokoh-tokoh besar pun tetap diperingati setiap tahunnya sebagaimana hal ini lazim pada masyarakat Barat.

Nabi Muhammad merupakan nabi terakhir yang diutus Allah Ta’ala, walaupun dikatakan bahwa Nabi Isa akan datang ke bumi pada akhir zaman akan tetapi beliau berstatus sebagai umat Nabi Muhammad. Tanggal kelahiran Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam masih diperselisihkan akan tetapi menurut mayoritas ulama’ beliau lahir tahun di mana Raja Abrahah ingin menghancurkan Ka’bah dengan membawa bala tentara yang menunggangi gajah (kemudian disebut dengan Tahun Gajah). Tepatnya pada Senin menjelang fajar tanggal 12 Rabi’ul Awwal (al-Barzanji).

Dalam suatu hadits, nabi pernah bersabda bahwa seseorang yang mendokumentasikan riwayat seorang mu’min, maka seakan-akan ia telah menghidupkannya dan seseorang yang membaca sejarahnya maka seakan-akan ia telah menziarahinya dan seseorang yang menziarahinya maka ia berhak mendapat tempat di surga (Bughyah al-Mustarsyidin hal. 97). Itu adalah perumpamaan bagi orang Mu’min, bagaimana dengan seorang nabi, utusan Allah Ta’ala dan kekasih-Nya? Dalam hal ini Abu Bakar Radliyallahu ‘Anhu berkata bahwa seseorang yang menginfakkan sedikit dari hartanya maka beliau akan menjadi temannya di surga kelak (al-Faraid al-Saniyyah hal. 6). Allah Ta’ala juga berfirman kepada Nabi bahwa jika kalian semua mencintai Allah, maka ikutilah petunjuk Nabi yang akan membimbing ke jalan yang benar (Ali ‘Imran ayat 31).

Faedahnya memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam? Ya, tak terhitung faedahnya bagi yang mau berangan-angan. Pada tahun ini, pembacaan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dimulai pada malam Sabtu Wage, 01 Rabi’ul Awwal 1432 H/5 Februari 2011 M sampai pada malam Rabu Kliwon, 12 Rabi’ul Awwal 1432 H/16 Februari 2011 M.

By: Admin